Menjadi Lebih Baik

  • Home
  • Ringkasan Kajian
  • Info Kajian
  • Tentang kami

RINGKASAN TATA CARA SHALAT GERHANA

Betacenturia   RINGKASAN   11.20   0 Comments
RINGKASAN TATA CARA SHALAT GERHANA :moon:

:pencil2:1) Berniat dalam hati untuk sholat gerhana karena Allah ta’ala, melafazkannya termasuk bid’ah (mengada-ada dalam agama)

:pencil2:2) Takbiratul ihram.

:pencil2:3) Membaca istiftah, ta’awwudz, dan basmalah secara pelan.

:pencil2:4) Membaca Al-Fatihah dan surat lain secara keras, dan hendaklah memanjangkan bacaan, yaitu memlih surat yang panjang.

:pencil2:5) Bertakbir lalu ruku’ dan memanjangkan ruku’, yaitu membaca bacaan ruku’ dengan mengulang-ngulangnya.

:pencil2:6) Kemudian bangkit dari ruku’ seraya mengucapkan, ”Sami’allahu liman hamidah,” jika badan sudah berdiri tegak membaca, ”Rabbana walakal hamdu.”

:pencil2:7) Setelah itu tidak turun sujud, namun kembali membaca Al-Fatihah dan surat panjang, akan tetapi lebih pendek dari yang pertama.

:pencil2:8) Bertakbir lalu ruku’ dengan ruku’ yang panjang, namun lebih pendek dari ruku’ yang pertama.

:pencil2:9) Kemudian bangkit dari ruku’ seraya mengucapkan, ”Sami’allahu liman hamidah,” jika badan sudah berdiri tegak membaca, ”Rabbana walakal hamdu.” Dan hendaklah memanjangkan berdiri I’tidal ini

:pencil2:10) Bertakbir lalu sujud dengan sujud yang panjang, yaitu dengan mengulang-ngulang bacaan sujud.

:pencil2:11) Kemudian bangkit untuk duduk di antara dua sujud seraya bertakbir, lalu duduk iftirasy dan hendaklah memanjangkan duduknya.

:pencil2:12) Kemudian sujud kembali seraya bertakbir dan hendaklah memanjangkan sujud, namun lebih pendek dari sujud sebelumnya.

:pencil2:13) Bangkit ke raka’at kedua seraya bertakbir, setelah berdiri untuk rakaat kedua maka lakukanlah seperti pada raka’at yang pertama, namun lebih pendek dari raka’at yang pertama

:pencil2:14) Kemudian duduk tasyahhud, membaca shalawat, dan salam ke kanan dan ke kiri.

:pencil2:15) Setelah itu disunnahkan bagi imam berkhutbah kepada manusia untuk mengingatkan mereka bahwa gerhana matahari dan bulan adalah tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah untuk mempertakuti hamba-hamba-Nya dan agar mereka memperbanyak dzikir dan sedekah.

:pencil2:16) Waktu melakukan sholat gerhana adalah selama terjadinya gerhana, apabila gerhana telah selesai sedang sholatnya belum selesai maka hendaklah sholatnya dipendekkan dan tetap disempurnakan, namun tidak lagi dipanjangkan (Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah: 8241).

:pencil2:17) Apabila sholat selesai namun gerhana belum selesai maka tidak disyari’atkan untuk mengulang sholatnya, tapi hendaklah melakukan sholat sunnah yang biasa dikerjakan, atau memperbanyak dzikir dan do’a sampai gerhana selesai (Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah: 9241).

:pencil2:18) Disyari’atkan untuk melakukannya secara berjama’ah di masjid. Dan dibolehkan untuk melakukannya di rumah, namun lebih baik di masjid (Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah: 4041, 5041).

:pencil2:19) Disunnahkan menyeru manusia untuk sholat dengan ucapan, “Ash-Sholaatu Jaami’ah.” Tidak ada adzan dan iqomah untuk sholat gerhana selain seruan tersebut, dan boleh diserukan berulang-ulang (Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah: 2241).

:pencil2:20) Apabila bertemu waktu sholat wajib dan sholat gerhana maka didahulukan sholat wajib (Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah: 9931).

:pencil2:21) Boleh mengerjakan sholat gerhana meski di waktu-waktu terlarang, karena pendapat yang kuat insya Allah, yang terlarang hanyalah sholat-sholat sunnah mutlak, yang tidak memiliki sebab (Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah: 0341, 1341).

:pencil2:22) Apabila makmum tidak mendapatkan ruku’ yang pertama maka ia tidak mendapatkan raka’at tersebut, hendaklah ia menyempurnakannya setelah imam salam dengan raka’at yang sempurna, yaitu tiap raka’at terdiri dari dua ruku’ (Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah: 9141).

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

:mailbox_with_mail: [Sumber: http://sofyanruray.info/ringkasan-tata-cara-sholat-gerhana/

RINGKASAN

Related Posts

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Kunjungi

Entri Populer

  • Cara Mengkafani Jenazah Berihram
    One Day One Hadist (ODOH)383 عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ : بَيْنَمَا رَجُلٌ وَاقِفٌ بِعَرَفَةَ , إذْ وَقَعَ عَن...
  • MENGAPA ORANG MUSLIM TERBAGI MENJADI BERBAGAI ALIRAN/AJARAN DENGAN PEMIKIRAN YANG BERBEDA?
    MENGAPA ORANG MUSLIM TERBAGI MENJADI BERBAGAI ALIRAN/AJARAN DENGAN PEMIKIRAN YANG BERBEDA? Pertanyaan: Seluruh umat muslim mengikuti satu ...
  • Mengatasi Marah Secara Baik
    Bagaimana cara menghilangkan marah? Rasulullah memberikan beberapa resep yang bisa kita amalkan. Inilah beberapa cara untuk mencegah atau ...
  • Info kajian : Sabtu 17 Jumada Tsani 1437 H/ 26 Maret 2016
    Info Taman Syurga Hari Sabtu 17 Jumada Tsani 1437 H/ 26 Maret 2016 ======= Tempat  : Masjid Ar Rahmat. Jl. Anggrek Cendrawasih. Slipi. Jak...
  • Kenali Rabbmu,Maka Engkau Akan Bahagia
    Ringkasan Kajian Ilmu Sahabat Imanuddin Senin, 22 Februari 2016 Ust. Dr. Khalid Basalamah,MA Kenali Rabbmu,Maka Engkau Akan Bahagia Se...
  • BIOGRAFI SYAIKH SA’AD ASY-SYATSRI
    BIOGRAFI SYAIKH SA’AD ASY-SYATSRI Beliau lahir di kota Riyadh 5 Oktober  1967, kemudian dibesarkan di sebuah keluarga yang mencintai Ilmu. ...
  • Apakah (huruf waw yang menunjukkan jamak) yang paling berharga yang disebutkan di dalam al- Qur'an ?
    ما هي أغلى  " واو   جماعة "   ذُكِرَت في الـقـرآن الكريم ؟  Apakah (huruf waw yang menunjukkan jamak) yang paling berharga yang ...
  • Ustadz Firanda Andirja, MA , Hadits 02| Sifat Pemarah (Bagian 3)
    🌍 BimbinganIslam.com Rabu, 07 Jumādal Akhir 1437 H / 16 Maret 2016 M 👤 Ustadz Firanda Andirja, MA 📗 K...

Copyright © Menjadi Lebih Baik