Iman kepada Takdir
:four_leaf_clover: Iman kepada Takdir
:fallen_leaf: Beriman kepada takdir akan mengantarkan kita kepada sebuah hikmah penciptaan yang mendalam, yaitu bahwasanya segala sesuatu telah ditentukan. Sesuatu tidak akan menimpa kita kecuali telah Allah tentukan kejadiannya, demikian pula sebaliknya. Apabila kita telah paham dengan hikmah penciptaan ini, maka kita akan mengetahui dengan keyakinan yang dalam bahwa segala sesuatu yang datang dalam kehidupan kita tidak lain merupakan ketentuan Allah atas diri kita. Sehingga ketika musibah datang menerpa perjalanan hidup kita, kita akan lebih bijak dalam memandang dan menyikapinya. Demikian pula ketika kita mendapat giliran memperoleh kebahagiaan, kita tidak akan lupa untuk mensyukuri nikmat Allah yang tiada henti.
:sparkles: Manusia memiliki keinginan dan kehendak, tetapi keinginan dan kehendaknya mengikuti keinginan dan kehendak Rabbnya. Ahlus-Sunnah menetapkan dan meyakini bahwa segala yang telah ditentukan, ditetapkan dan diperbuat oleh Allah memiliki hikmah, dan segala usaha yang dilakukan manusia akan membawa hasil atas kehendak Allah.
:leaves: Ingatlah saudaraku, tidak setiap hal akan berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan, maka hendaklah kita menyerahkan semuanya dan beriman kepada apa yang telah Allah tentukan. Jangan sampai hati kita menjadi goncang karena sedikit ‘sentilan’, sehingga muncullah bisikan-bisikan dan pikiran-pikiran yang akan mengurangi nikmat iman kita. Dengarlah sabda Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam,
:mushroom: “Mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah, (namun) pada keduanya ada kebaikan. Besemangatlah terhadap hal-hal yang bermafaat bagimu, minta tolonglah kepada Allah dan jangan malas. Jika sesuatu (yang buruk) menimpa dirimu maka janganlah katakan ‘seandainya aku tadi melakukan ini dan itu’, tetapi katakanlah Qodarullah (ini adalah takdir Allah) dan apa yang dikehendaki-Nya pasti terlaksana. Karena jika engkau mengatakan ‘seandainya’ maka engkau akan membuka jalan bagi setan”. [HR. Muslim no. 2664]
__________________________
:pushpin: Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
:calling: Daftar Broadcast "Indonesia Bertauhid"
Twitter: @indonesiatauhid
BBM: 59957910
WhatsApp: 0898-601-7070
Line: http://line.me/ti/p/%40dxn3713g
Telegram: @itauhid
:loudspeaker: Silakan disebarluaskan!
:fallen_leaf: Beriman kepada takdir akan mengantarkan kita kepada sebuah hikmah penciptaan yang mendalam, yaitu bahwasanya segala sesuatu telah ditentukan. Sesuatu tidak akan menimpa kita kecuali telah Allah tentukan kejadiannya, demikian pula sebaliknya. Apabila kita telah paham dengan hikmah penciptaan ini, maka kita akan mengetahui dengan keyakinan yang dalam bahwa segala sesuatu yang datang dalam kehidupan kita tidak lain merupakan ketentuan Allah atas diri kita. Sehingga ketika musibah datang menerpa perjalanan hidup kita, kita akan lebih bijak dalam memandang dan menyikapinya. Demikian pula ketika kita mendapat giliran memperoleh kebahagiaan, kita tidak akan lupa untuk mensyukuri nikmat Allah yang tiada henti.
:sparkles: Manusia memiliki keinginan dan kehendak, tetapi keinginan dan kehendaknya mengikuti keinginan dan kehendak Rabbnya. Ahlus-Sunnah menetapkan dan meyakini bahwa segala yang telah ditentukan, ditetapkan dan diperbuat oleh Allah memiliki hikmah, dan segala usaha yang dilakukan manusia akan membawa hasil atas kehendak Allah.
:leaves: Ingatlah saudaraku, tidak setiap hal akan berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan, maka hendaklah kita menyerahkan semuanya dan beriman kepada apa yang telah Allah tentukan. Jangan sampai hati kita menjadi goncang karena sedikit ‘sentilan’, sehingga muncullah bisikan-bisikan dan pikiran-pikiran yang akan mengurangi nikmat iman kita. Dengarlah sabda Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam,
:mushroom: “Mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah, (namun) pada keduanya ada kebaikan. Besemangatlah terhadap hal-hal yang bermafaat bagimu, minta tolonglah kepada Allah dan jangan malas. Jika sesuatu (yang buruk) menimpa dirimu maka janganlah katakan ‘seandainya aku tadi melakukan ini dan itu’, tetapi katakanlah Qodarullah (ini adalah takdir Allah) dan apa yang dikehendaki-Nya pasti terlaksana. Karena jika engkau mengatakan ‘seandainya’ maka engkau akan membuka jalan bagi setan”. [HR. Muslim no. 2664]
__________________________
:pushpin: Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
:calling: Daftar Broadcast "Indonesia Bertauhid"
Twitter: @indonesiatauhid
BBM: 59957910
WhatsApp: 0898-601-7070
Line: http://line.me/ti/p/%40dxn3713g
Telegram: @itauhid
:loudspeaker: Silakan disebarluaskan!
Posting Komentar